Nanti ummi mungkin pulangnya agak telat. Soalnya bisnya belum tiba." Bilang Ummi Latifah. "Oh ia ummi. Mahmud tunggu kok." Jawab sang anak. "Ia nanti ummi kabarin kalo bisnya sudah jalan." "Ia ummi." Ia menutup telponnya. Suasana diterminal tersebut sangat ramai. Banyak calon penumpang yang menunggu bis yang telat. CeritaSeks, Cerita Dewasa Mesum, Cerita Hot Terbaru, Cerita Ngentot Seru, Cerita Sex Bergambar, Cerita Panas Gairah Birahi, Cersex Terbaru. Tetangga kiri kananku mengenalku dengan sebutan bu Haji. Ya, di blok komplek rumahku ini, hanya aku dan suami yang sudah naik Haji. Suamiku sudah pensiun dari Departemen Luar Negeri. Kini ia aktif SeorangBu Haji yang terkenal religius ini , sekarang sedang bugil dan dipijet seorang laki-laki muda yg lagi horny , gua Steve. Gua pijet pantat yg super montok in i, mirip bokong Kim Kardashian bro. Gua sengaja berlama-lama mijat daerah bokongnya. Gua sengaja mijet sambil nyelipkan jari jempol dia ke belahan pantatnya. BercintaDengan Bu Haji Ibu Kostku Yang Sexy. Kumpulan Cerita Hot 21+ - Perkenalkan gua Steve. Langsung aja. Waktu itu gua berumur 18 tahun dan kuliah semester 1. Gua asalnya dari Jakarta dan kuliah di Kota Padang, kota syariah. Kayak anak kos biasanya, awal ngekos di kota ini gua dapat kos-kosan yg gak nyaman. DIbukanyasendiri baju kaosnya, sementara aku berlutut meraih batang penisnya, sehingga kini kami sama-sama bugil. Agak lama aku mencumbu kemaluannya, Rony minta gantian, dia ingin mengerjai vaginaku. "Masukin aja yuk, Ibu sudah ingin ngerasain penis kamu Ron!" Cegahku sambil menciumnya. Rony tersenyum lebar. "Sudah enggak sabar ya ?" godanya. Story49446: hajjah Aziha - in bukan cerita seks tapi satu pengakuan. Sebagai atasan, sebelumnya kupanggil "Bu", walau usiaku sendiri 10 tahun di atasnya Cerita Dewasa ini hanyalah imajinasi belaka, Nama, Tempat, dan Foto dibawah ini 100% Fiksi Cerita Dewasa ini hanyalah imajinasi belaka, Nama, Tempat, dan Foto dibawah ini 100% Fiksi. W198s. Kumpulan Cerita Hot 21+ - Perkenalkan gua Steve. Langsung aja. Waktu itu gua berumur 18 tahun dan kuliah semester 1. Gua asalnya dari Jakarta dan kuliah di Kota Padang, kota syariah. Kayak anak kos biasanya, awal ngekos di kota ini gua dapat kos-kosan yg gak nyaman. Tempatnya kotor, sumpek dan berisik. Gua dulu milih ngekos di sana, karna bayar kos-nya bulanan. Gua mikir yg penting dapat kos dulu. Nanti kalau gak betah bisa pindah. Masih dua bulan di kos itu, gua gak betah, gua cari kos baru. Dengan minjam motor teman, gua mulai nyari kos. Udah 4 kos yg gua jumpai, belum ada yg pas. Stelah itu gua liat kos-kosan yg bentuk rumah. Gua ketok pagarnya. Kemudian keluarlah seorang wanita paruh baya berjilbab. “Ada apa ya?” “Apa benar ini kos Putra bu? Ada kos kosong?” “Waduh, penuh semua tu”. Dengan muka muram gua Tanya lagi, “Ibu tau gak, dimana lagi kos2an kayak gini yg masih ada yg kosong?” “Kurang tahu ya. Emang kenapa nyari yg kayak gini?” “Kemarin di kos sbelumnnya, saya pernah kena DB karna kos-kosannya kotor, banyak sarang nyamuk. Saya mau cari kos-kosan yg bersih dan nyaman. Oh, Kalau gitu saya pergi dulu ya bu, nyari kos lagi.” Tiba-tiba.. “Eh, tunggu dulu. Anak ke-2 ibu baru ketrima kuliah di Jawa, jadi kamarnya sekarang kosong. Sebenarnya, kamarnya gak disewakan, tapi karna ibu kasian liat kamu, kamu liat2 aja dulu mana tau cocok.” Setelah lia-liat kamarnya, gua suka. Gua pun setuju. Rumah itu ada dua lantai , lantai dua buat kos-kosan , lantai 1 buat kamar pemilik rumah sama pembantu. Kamar yg mau gua sewa ini di lantai 1 , bagian belakang rumah , dekat kamar mandi. “Oh, iya. Nama kamu siapa nak?” “Steve bu”. “Wih, namanya kayak nama orang barat. Cocoklah buat kamu, kamu kan tinggi, putih, ganteng lagi”. Gua pun tersipu malu. “Nama ibu , Lusy. Anak-anak kos di sini biasa manggil ibu , Bu Haji”. Berjalannya waktu, gua tau kalau keluarga Bu Haji ini merupakan keluarga terpandang. Suaminya adalah manajer persuhaan semen ternama di kota ini. Bu Haji hanya seorang rumah tangga , tapi beliau sering menghadiri pengajian dan Darma Wanita.. Seminggu kos di tempat Bu Haji , gua ngrasa nyaman. Karna udah ngrasa nyaman , dan gak trlalu canggung lagi , kebiasaan gua kluar. Setiap pagi , waktu mau ke kamar mandi yg letaknya dekat dapur , gua hanya make celana kolor kolor bentuk celana sambil bawa handuk. Kluar dari kamar mandi , gua hanya make handuk aja. Karna letaknya dekat dapur , gua sering berpapasan dengan pembantu si Irna. Si Surti ini sering ngelirik-lirik gua. Irna ini umurnya 35 tahun , janda anak 2. Anaknya tinggal dikampung sama orangtua si Irna. Irna ini pakaiannya selalu sopan , berjilbab. Tapi entah kenapa , Pernah gua ngeliat si Irna ini pakaiannya lumayan ketat , jadi lekukan badannya kliatan. “Buset , seksi juga si Irna ini”. Dalam benak gua. Teteknya si Irna ini toge bro. Bokongnya montok banget. Cerita gua pas ngentot si Irna gua ceritain lain kali aja ya bro Karna di kamarr gua gak ada TV , gua sering numpang nonton di ruang tamu. Gua juga sering ditemani Bu Haji nonton. Kami lumayan akrab. Bu Haji sering curhat ke gua. Semakin akrab kami, semakin sering gua perhatiin tubuh Bu Haji ini. Beliau kalau di rumah selalu pakai jilbab , dan berpakaian tertutup. Suatu malam, pas gua nonton , Bu Haji menghampiri gua , duduk di sebelah gua. Buset , malam itu Bu Haji pakai daster tak berlengan , bahannya sutra , sekilas tergambar BH dan kolornya dari luar. Gua mulai horny. “Kamu kok belum tidur steve?” Waktu itu udah jam 11 malam. “Belum ngantuk Bu”. “Gini ya Steve , ibu mau ngomong serius sama kamu” Gua deg-degan , tiba-tiba suara Bu Haji berubah serius. “Kamu semalam , nonton film porno pakai laptop di kamar kamu ya?” “Enggak bu , kenapa?” “Kok ibu dengar suara berisik sambil mendesah-desah semalam dari kamar kamu?’ Mati gua , Bu Haji dengar ane kemarin pas gua ngentot si Irna yg toge itu di kamar gua. “hhmmm
 anu bu
 Itu kayaknya suara radio yg saya pasang , biasa sinyalnya jelek , jadi suaranya kresek-kresek gitu”. Gua bohong. “oh gitu , ibu kiraian suara apaan”. Bu Haji pun langsung masuk kamar. Gua lega banget , langsung aja gua matiin TV trus masuk ke kamar gua. Hari-hari berikutnya gua jadi sering perhatiin bu Haji . Bu Haji ini umurnya sekitar 42 tahunan tapi masih keliatan muda. Kulitnya putih , tingginya 160cm , teteknya lumayan gede ukuran 36C. Gua pun membulatkan diri pengen ngentot Bu Haji ini , ane juga yakin dia juga kepengen ngentot sama gua , soalnya dia pernah cerita kalau suaminya terlalu sibuk kerjaan , sering pulang larut malam dan lupa sama kebutuhan istri. Perilaku Bu Haji juga mulai berubah sejak dia ngedengar desahan si Irna waktu gua kentot di kamar gua. Bu Haji kayak nyari perhatian sama gua , jilbabnya udah jarang dipakai kalau di rumah , pakaiannya daster , tpi sering daster yang gak berlengan dan agak transparan. Suatu malam gua liat Bu Haji terlentang di sofa nonton TV diruang tamu. Bu Haji masih memakai pakaian gamis nya. “Loh , malam-malam gini tumben nonton TV di ruang tamu bu gak di kamar?” “Ibu baru pulang dari gathering darma wanita. Acaranya seharian , ibu capek banget. Badan pegal-pegal semua’. Kemarin Pak Haji pergi ke Jakarta buat meeting kerjaan , rencananya 5 hari di Jakarta. Niat jorok ane mulai muncul , “Kalau ibu gak keberatan , saya pernah diajari kake saya mijet , kalau ibu mau saya bisa mijet ibu. Gratis kok Bu”. Boro-boro diajarin mijet sama kakek ane , gua belum lahir aja kakek ane udah wafat. Yah , demi ngelepaskan hasrat seksual ane yg udah gak pernah lagi terlampiaskan sejak si Irna mngundurkan diri jadi pembantu karna diajak nikah juragan tanah di kampungnya. “Oh , gitu , pas banget. Mijatnya di kamar ibu aja ya.” Sejauh ini sukses piker gua. Kami langsung menuju kamar Bu Haji. “Ibu mandi bentar ya , gerah banget”. Sambil bawa handuk dan baju ganti menuju ke kamar mandi 15 menit kemudian , Bu Haji kluar dari kamar mandi , memakai daster bentuk kimono warna merah. “Ini lotionnya , mijet nya pelan-pelan aja ya.” Bu haji sambil tengkurap di kasur. Gua nelan ludah , gua udah mulai horny. “Bu , kimononya dilepas aja gakpapakan? Biar enak mijetnya.” “Iya bentar ya , kamu gak masalah kalau ibu buka baju di depan kamu kan?” “Gak papa lah bu , Ibu kan udah Steve anggap ibu saya sendri”. Ane berusaha mredakan kecanggungan di antara kami. Bu Haji pun mulai membuka kimononya membelakangai ane. Dibuka tali dipinggannya, kemudian dibuka perlahan. Kelihatan tali BH-nya warna merah , kmudian terlihat celana dalamnya warna merah juga , serasi. Disisihkan kimononya ke samping. Bu Haji pun mulai tengkurap kembali. Gua kembali nelan ludah , kali ini makin banyak. Ahahha. Gua mulai mijat perlahan dari arah pundak ke punggung. “Bu , tali BH-nya dilepas gakpapakan , biar lebih enak pijatannya”. Gua mulai speak-speak iblis. “Oh iya gakpapa , kamu aja yg ngelepas” Perlahan gua lepas. Gua pijet lagi perlahan. Gua pijat punggungnya dari atas ke bawah sampai pinggangnya. Kmudian gua ubah jadi dari tengah punggungnya ke samping kiri kanan punggungnya. Gua sengaja agak menyamping nyentuh teteknya y granum itu. “Punggungnya udah bu. Sekarang kakinya. Celana dalamnya dilepas , aja ya bu”. Bu Haji cuman ngangguk , mengisyaratkan kalau gua diizinin buka celana dalamnya. Seorang Bu Haji yang terkenal religius ini , sekarang sedang bugil dan dipijet seorang laki-laki muda yg lagi horny , gua Steve. Gua pijet pantat yg super montok in i, mirip bokong Kim Kardashian bro. Gua sengaja berlama-lama mijat daerah bokongnya. Gua sengaja mijet sambil nyelipkan jari jempol dia ke belahan pantatnya. Jempol gua nyentuh lobang pantatnya dan bagian luar vaginanya. Si Bu Haji mulai gelisah , mulai terdengar desaha-desahan kecil. “udah bagian belakangnya. Sekarang bagian depan ya”. Kata Bu haji tiba-tiba , sambil membalikkan badannya , terlentang. Omg , gua terpana bro. Gua terdiam sejenak ngeliat ranumnya teteknya yg ukuran 36C itu , puting nya warna coklat muda. Gua liat vaginanya , rambut vaginnya rapi bro , sering dicukur seprtinya. “husshhh.. Kok malah bengong? Ayo , pijat ibu!” Gua mulai mijat. Yang pertama gua pijat tetekny yg ranum itu. Si Bu Haji meram keenakan. Cuman lima menit gua mijat teteknya, gua gak tahan lagi. Gua buka baju gua , gua nunduk kea rah tetek si Bu Haj i, lalu gua sodorkan mulut gua , gua sedot tu putingnya. Tiba-tiba si Bu Haji ngedorong badan gua. “Heh, jangan Steve, dosa tau” kata Bu Haji sambil menutup badan bugilnya dengan selimut. Sepertinya si Bu Haji tersadar kalau perbuatan kami sudah melampaui batas. “Saya gak tahan lagi bu , udah lama saya suka sama ibu. Kemarin yg ibu dengar suara desahan dari kamar saya itu , suara si Irna lagi saya kentot. Sekarang si Irna udah gak kerja di sini lagi. Saya bingung bu , melepaskan hasrat seksual saya kemana. Atau saya sewa PSK saja kah?” “ Jangan steve, PSK itu banyak penyakitnya. Kamu itu udah ibu anggap kayak anak ibu sendiri , ibu juga sayang sama kamu. Tapi kalau ibu membiarkan kamu ngisap payudara ibu, Ibu salah nak” “Lebih salah mana bu, Ibu membiarkan saya ngisap payudara ibu atau saya main sama PSK? ”Sambil merenung sejenak , “Ok , tapi janji hanya sebatas menghisap ya.” “iya bu , saya janji” Bu Haji mulai menurunkan selimutnya sebatas perut , sampai payudaranya kelihatan. Tanpa piker panjang , langsung gua sedot tetek ranum itu. Gua hisap teteknya bagian kiri , sambil tangan kanan gua ngeremas tetek sebelahnya lagi. Gua buka mulut gua lebar-lebar seakan mau ngelahap tetek besarnya itu , gua hisap sambil gigit pelan putingnya. Kemudian gantian ke tetek sebelahnya lagi. Desahan Bu Haji mulai kencang , tangannya megang kepala gua , sambil nekan kepala gua buat mendekap teteknya. 10 menit gua mainin teteknya. Gua udah ngebuka celana gua, gua tinggal make celana dalam aja. Gua ciumin leher si Bu Haji , berganti ke telinga bagian belakangnya , kemudian gua kulum bibirnya. Bu Haji gak nolak , malah dia meladeni ciuman gua. Lidah gua , gua mainin ke dalam mulutnya. Lidah kami beradu. Gua hisap air liurnya , Bu Haji pun ngisap air liur gua. Tangan gua ngeremas kedua teteknya. Bu Haji udah nge-fly. Selimut yg tadi nutupin bagian bawah badannya sudah tersingkap. Dia udah nafsu berat. Sambil nyiumin bibirnya , ane buka celana dalam ane. Kemudian tangan kanan gua berpindah dari teteknya kearah vaginanya. Gua raba-raba pelan vaginanya. Jari tengah gua ngegesek-gesek klitorisnya. “hhmmm
 enak sayang.. terus sayang..” Bu Haji mulai teriak-teriak kecil. Tangan Bu Haji mulai turun mencari-cari kontol gua, kemudian di genggamnya sambil dikocoknya. “uhhh
 kontol kamu besar banget. Ibu pasti puas banget kalau kontol kamu masuk vagina ibu”. panjang kontol kira-kira 15cm dengan diameter 5 cm. “dengan senang hati bu”. Gua hentikan ciuman gua, gua tindih si Bu Haji buat masukin kontol gua. “pelan..pelan ya steve.” “iya, ibu ku sayang”. Gua pegang kontol gua , gua arahkan ke vaginanya “uhhhh
 pelan sayang..” kepala kontol gua udah masuk Gua keluar masukin kepala kontol gua pelan. Setelah si Bu Haji ini mulai keenakan , gua masukin setengah kontol gua. Gua ngerasakan surge dunia bro , kontol gua hangat kena cairan si Bu Haji. “hhmmmm.. nikmat banget kontol kamu steve” “vaginamu juga enak banget, Lusy sayang”. “bleesss
” Akhirnya kontol gua masuk semua ke vagina wanita paruh baya ini. “trus masukin steve.. kentot aku steve. Kocok yang cepat steve”. Sisi liarnya mulai muncul. “kontol kamu besar banget steve, lebih besar dari suamiku. Isap tetek ku steve. Kocok lebih cepat Steve. Enak banget Steve”. Setelah 10 menit kami ngentot.. “ayo lebih kencang Steve , ibu mau kluar.” Gua pun makin mempercapat kocokan kontol gua di vaginanya. Tiba-tiba badan Bu Haji mengejang, tangannya mencakar badannku. “arrghhhhhh
.arghhh
 ibu keluar steve.” “Kamu luar biasa banget Steve , baru pertama ibu ngerasa orgasme kayak gitu”. “kamu kluarin kontol kamu bentar Steve. Kamu coba telentang Steve”. Gua pun nurut. “Sekarang ibu yg muasin kamu.” Dia arahkan kepalanya ke kontol gua. Dia mulai jilat-jilat kepala kontol gua. Akhirnya dimasukan kepala kontol gua kemulutnya, dikocok sambil dihisap dgn mulutnya. Wih.. asik banget bro. “Enak banget hisapan mu sayang , terus bu , masukan swmua kontol ku ke mulut ibu”. Dia masukan smua kontol gua ke mulutnya , empotannya asik banget bro. Tulang-tulang kayak ketarik smua. Stelah lima menit , “saya gak tahan lagi bu , saya mau kluar”. “ayo kluarin di mulut ibu steve , ibu mau ngerasain peju ana muda kayak kamu. Ibu mau telan biar awet muda”. “crot
crot
crot..crot..crot” gua nyemprot lima kali diiringi semprotan kecil berulang kali. “enakan mana , ngentot sama ibu daripada si Irna kampong itu?” “jauh enakan sama ibu , si Irna lebih banyak pasif dan diam kalau saya kentot. Vaginannya juga lebih ngejepit punya ibu. Apalagi blowjob-an ibu , jauh lebih enak dari si Irna , isapan ibu maut banget dah pokokny”. “hhhhh.. kamu muji-muji, pasti ada maunya. Mau lagikan”, “iya bu , Steve mau sampai pagi ngentottin ibu”, “Dasar anak muda , nafsunya besar. Istirahat aja dulu. Ini minum dulu. Ayok ke kamar mandi , bersih-bersih dulu”. Di kamarnya ada kamar mandi. Si Bu Haji ngidupin shower , dia mandi. Gua peluk dia dari belakang , gua raba-raba bagian depan tubuhnya. Gua ambil sabun , gua sabunin dia. Gua nyabunin dia gak beraturan , gua sabunin sambil ngeraba tetek dan vaginanya. Si Bu Haji mulai mendesah. Dia ambil sabun yg gua pegang, dia balik nyabunin gua. Gua bisikin ke telinganya “main di kamar mandi , pasti enak banget bu. Ibu belum pernah kan?” Tanpa ada jawaban dia langsung nyiumin gua. Gua dorong badannya ke arah bathup. Gua ambil handuk buat alas dia duduk di pingir bath up. Gua tunduk , sambil berlutut. Gua kangkangkan kakinya. Vaginanya keliatan. Sambil tangan gua megang kakinya biar tetap kangkang, gua arahkan kepala gua ke belahan vaginanya. Gua hirup vaginanya, harum bro
 gua isap klitorisnya sambil jari tengah gua masukin ke vaginanya. Gua juga tusuk-tusuk vaginanya dengan lidah gua. “kamu pinter banget steve. Ibu pasti ketagihan.. trus sayang.” 10 menit kemudian
 “ibu mau kluar steve..” “arggghhh
 cret..cret
cret
” Bu Haji orgasme untuk kedua kali. Tanpa ngasih waktu istirahat, gua arahakan kontol gua yg udah tegang maksimal ke vaginanya”. “blleesss
” kali ini kontol gua lebih gampang masuk, karena vaginanya udah becek bangeet. Langung gua kocok cepat. “uhhhmmmnn
 trus steve..” “ibu seksi banget.. tetek ibu montok. Vagina ibu ngejepit. Steve jatuh cinta sama ibu”. “hmm.. uhhh.. iya ibu juga jatuh cinta sama kontol kamu yg besar itu. Ibu bisa ngrasain urat-urat kontol kamu sayang” Kali ini kami ngentot lebih lama , udah 15 menit belum ada tanda-tanda kami orgasme , padahal udah banyak gaya kami praktekin. “kita pindah ke kasur aja ya bu”. Gua suruh si Bu Haji gaya doggy. “sini sayang, aku kentot gaya doggy. Kamu pasti suka”. Gua kentot kencang “ahhh..ahhh.. enak banget steve”. “sekarang kaki ibu tekuk , ibu telungkup aja”. Gua perhatikan body si Bu Haji ini sebentar , seksi banget bro pantatnya. Sambil setengah berlutut gua masukin kontol gua ke vaginanya. Kontol gua memang gak bisa masuk smua kehalang bokongnya yang montok itu. Tapi posisi ini lebih ngebuat gua bergairah, karena kontol gua bisa ngrasakan vaginanya sekaligusnya ngrasakan gesekan ke bokong besarnya. “Bu.. steve udah ga tahan.. mau kluar.. pantat ibu montok banget
” “Ibu juga udah mau kluar steve. Kita kluar bareng ya..” “arghhhh
 steve kluar bu..” “ibu juga luar sayang.. argghhhhhhh” “crot.. peju gua banyak banget “cret
cret..cret..” orgasme Bu Haji seakan menyambut peju gua.. “enak banget bu ngentot sama ibu. Steve pasti ketagihan.” “Makasih sayang. Ibu juga pasti ketagihan ngentot sama kamu. Jangan bilang sama siapa-siapa ya kita pernah ngentot. Kalau kamu gak bilang siapa-siapa nanti ibu kasih hadiah.” “beres bu. Hadiah nya apa memang bu?” “hadiahnya.. kamu bisa ngentot dengan ibu kapan aja kalau suami ibu gak di rumah.” “dengan senang hati bu” Kami pun tertidur dengan posisi masih bugil. ï»ż- Mereka yang berseragam dengan tulisan "Petugas Jamaah Haji Indonesia 2023" di Dua Kota Suci "Haramain" punya banyak cerita suka dan duka. Sukanya tambah kenalan, dukanya justru jadi cerita lucu. Cerita dokter Ratna Juwita, misalnya. Petugas Penanganan Krisis dan Pertolongan Pertama pada Jemaah Haji PKP3JH Sektor Khusus Masjid Nabawi ini, membagikan ceritanya di selasar Posko Sektor Khusus Nabawi, Sabtu 10/6/2023 malam. Menurutnya, keahliannya sebagai dokter umum di Rumah Sakit Haji Pondok Gede, Jakarta, dimanfaatkan hanya sesekali. "Kita tak hanya mengurusi jamaah kelelahan, mimisan, atau yang dehidrasi. Urusan pulsa roaming, video call anak, cucu di Tanah Air, hingga urusan cari hotel pondokan, pun harus kita bisa," ujar dr Ratna. Menurutnya kebabanyakan yang datang mengadukan masalahnya adalah jamaah kategori lanjut usia, 65 tahun ke atas. Dan...tak lama kemudian, cerita dokter Ratna terbukti. Seorang jamaah dari Rokan Hulu, Riau, pun datang mendekat ke posko di depan pintu 22 Masjid Nabawi. "Ini bagaimana Bu Petugas. Saya baru beli pulsa Arab, Katanya bisa Video Call sama cucu, tapi saya takbisa.." ujar jamaah, yang belakangan teridentifikasi bernama Penghiutan Nasution Abdul Manaf. Usia jamaah asal kampung perkebunan Sawit Rantau Kasih, 70 km dari Pekanbaru itu, sudah 73 tahun. Bagi generasi millenial, masalah aduan Penghiutan Nasution, sejatinya simpel. Namun karena yang datang adalah generasi yang lahir di penghujung "Kolonialisme", masalah itu jadi rumit. Peladang sawit dari Tapanuli Selatan itu, ternyata tak tahu menggunakan aplikasi instant chatting dan VoiP call bawaan WhatsApp. BU HAJJAH TATISore itu Hajjah Tati baru saja sampai di muka rumahnya di sebuah perumahan di dareah Bekasi. Ia memang baru sebulan ini tepilih menjadi dekan di fakultas sastra di Universitas Islam di wilayah Bekasi itu, setelah sekitar 15 tahun pengabdiannya yang tak mengenal lelah di Universitas tersebut. Hari itu ia merasa lelah sekali setelah dua hari ini harus memimpin rapat panjang dan penuh perdebatan di kampus tempat ia Tati harus memimpin sebuah rapat yang dilematis. Ia berjuang sendirian mempertahankan keputusannya untuk mengeluarkan dua orang mahasiswa yang minggu lalu tertangkap basah sedang memperkosa seorang mahasiswi juniornya yang berjilbab, bersama dengan 2 orang lelaki lainnya di dalam area dosen laki-laki peserta rapat, juga ketua serta wakil pengurus Yayasan pemilik Universitas tersebut, yang mana juga laki-laki, menginginkan Hajjah Tati membatalkan keputusan yang diambilnya tiga hari yang lalu itu. Dalam rapat panjang itu, Hajjah Tati bersikeras mempertahankan keputusannya. Ini dilakukannya bukan tanpa kompromi, ia merasa sudah berkompromi untuk tidak melaporkan kejadian itu kepada pihak yang berwajib, tetapi ia berkeras untuk tetap mengeluarkan kedua mahasiswa bejat menjadikan sulitnya keputusan tersebut adalah Abdul, salah satu dari dua mahasiswa itu adalah keponakan dari Bp. Harun, pengusaha kaya d0natur jadi d0natur HANYA melalui admin, BUKAN lewat staff lain utama dari Yayasan tempat bernaungnya Universitas Islam tersebut. Sehingga pengurus Yayasan takut keputusan mengeluarkan Abdul, pamannya jadi berang dan menyetop aliran dana ke itu pengurus Yayasan juga merasa sudah berkompromi, dengan menyediakan uang tunai sebesar 200 juta kepada keluarga Nuraini serta menanggung semua biaya rumah sakti Nuraini, mahasiswi tingkat satu yang manis dan berjilbab itu, korban perkosaan “gang-bang” Abdul dan rekan2nya. Keluarga Nuraini adalah keluarga yang kurang mampu, sehingga uang sejumlah itu akan sangat berarti besar untuk sore itu, akhirnya Hajjah Tati berhasil mengalahkan semua argument lawan-lawan debatnya yang semuanya laki-laki itu dan tetap mempertahankan keputusannya mengeluarkan Abdul dan Santo dari Universitas ketika sampai dimuka rumahnya, supir bu Tati turun dan memencet bel di pintu pagar rumah bu Tati. Tiba-tiba dua orang kekar, keturunan Arab memukul dengan keras Miskun, sang sopir, sampai pingsan. Bu Tati menjerit histeris melihat adegan itu, belum sempat berpikir panjang, tiba-tiba pintu mobilnya dibuka kedua lelaki kekar itu dan mereka menarik paksa tubuh bu Tati, menggendongnya serta membawa masuk kedalam sebuah mobil van hitam besar yang sudah mengintai sejak langsung menutup dan mobil tersebut melaju kencang keluar dari perumahan itu. Kemudian 2 pria kekar tadi menutup kedua mata bu Hajjah Tati dengan kain sehingga ibu dekan nan lembut itu tidak bias melihat dibawa kemana dirinya. Bu Tati berteriak minta tolong, tapi Abdul langsung menampar wajah manis Bu Tati nan masih berhiaskan jilbabnya dengan keadaan mata tertutup ketat oleh kain, tangan-tangan langsung merabai tubuh Bu Tati, meremas dan membelai-belai teteknya. Ada yang merabai pahanya dan kemaluannya. Lalu mereka mulai melucuti pakaian Bu Tati. Abdul menarik sepatunya, dan melucuti gamis putih yang dipakainya. Santo menarik pakaian dalamnya yang tipis hingga robek dan menyusupkan tangannya ke dalam bh Bu Tati kaget setengah mati oleh suara itu. Suara yang pernah didengarnya siang tadi di kampus. Ya, suara itu adalah suara mahasiswa yang dikeluarkan oleh bu Tati, dekan fakultas sastra Universitas Islam Bekasi. Alkisah ada seorang pemuda yang sedang ingin merantau. Tujuan utamanya selain untuk mencari kerja, ialah membahagiakan orang tua. Sejak kecil ia telah bertekad untuk mengabulkan keinginan orang tuanya naik haji. Untuk itu ia bertekad di kota rantauan ia bisa mencari uang banyak untuk mewujudkannya. Setelah sampai di kota tujuan dan menyewa kos-kosan, ia pun melamar kesana kemari membawa alamat jeng.. jeng.. lho kok ?? Hahaha melamar pekerjaan maksudnya. Satu per satu perusahaan ia datangi, namun tak satupun perusahaan yang ingin menerimanya, karena kualitas pendidikannya yang masih berada di daerah terpencil. Namun, ia tetap tidak menyerah. Tiba akhirnya ada satu perusahaan yang mau menerimanya. Ia pun sangat senang. Terlintas di pikirannya, ia bersama orang tuanya sedang memakai baju ihrom, sedang di bandara untuk berangkat haji. Namun keinginan pemuda ini tak semulus yang ia harapkan. Gajinya hanya cukup untuk ia makan dan kontrakan rumah. Walau masih bersisa, itupun cuman koin ratusan rupiah yang ia kumpulkan dari kembalian membeli barang. Apalagi setelah ia menikah, keluarganya menjadi hancur berantakan. Perkawinannya tidak ia rencanakan dengan matang. Tiba suatu ketika, ada isu di kantornya bahwa akan dilaksanakan PHK. Ia pun mulai bingung. "Harus kemanakah aku ? Bagaimana nasib istri dan anakku ? Apa nanti aku titipkan di tempat mertua ? Apa nanti aku bisa disebut sebagai pencari nafkah ?" Tanyanya dalam hati Ia pun mulai mencari cara lain agar istri dan anaknya tetap dapat makan dan tinggal Tak tau angin apa, ia terpikir untuk buka usaha sendiri. Saat ia merasa lapar, ia teringat dengan warung makan di depan kontrakannya. Lalu terpikirnya untuk membuka restoran. Ia pun mencari kebutuhan untuk usahanya itu, mulai dari tempat, logo, serta koki masak masak ikan mas koki, Hahaha D Untuk tempatnya, ia bertanya kepada pak haji, yang kebetulan orang yang punya kontrakan rumahnya. Pak haji bilang kalau ia punya tempat makan yang bentar lagi ditutup. Pemuda ini lalu membujuk pak haji agar mau kerjasama membuka restorannya. Namun pak hajinya tidak mau. "Tidak ah, saya mau menjualnnya saja" "Ayolah pak, kita kan udah kenal lama. Sejak saya masih single loh pak" "Pokoknya tidak bisa, saya mau menjualnya. TITIK !!" Tiba-tiba bu haji keluar sebagai penyelamat, ia pun membujuk pak haji untuk menyewanya kepada pemuda itu "Begini saja, tidak usah kerjasama. Pakai setoran aja, per bulannya 1 juta" Pemuda itu lalu merasa senang sekali. Ia lalu menyiapkan berbagai perlengkapan restoran. Hari pertama buka, wajarlah kalau sepi. Hari kedua dan ketiga, begitu seterusnya hingga hampir 1 bulan. Istrinya sudah mulai cemas dengan kondisi keuangan yang meningkat, meningkat nomboknya. Haha.. Namun pada bulan kedua, restorannya laris manis. Setelah hampir sekitar satu bulan berikutnya, dihitung-hitung keuntungannya mencapai 3 juta Ia pun merasa ingin memfokuskan lagi dengan usahanya. Tentang kabar PHK dari kantornya, sampai sekarang ia masih belum di PHK. Untuk itu ia berniat untuk mengundurkan diri dari perusahaannya. Setelah ia mengundurkan diri, ia berniat untuk membuka cabang lagi restorannya. Lalu ia pun mencari lokasi baru yang ramai. Belum sempat mencari lokasi, datang bu haji yang bilang setorannya dinaikkan menjadi 2 juta. Ia hanya dapat menganggukkan kepala, dan berharap bisa mendapat keuntungan yang lebih lagi. Namun belum seminggu, datang lagi bu haji bilang bahwa setorannya dinaikkan lagi menjadi 2,5 juta. Bu haji bilang retorannya sangat ramai, sehingga tidak apalah membagi sedikit rezeki katanya. Sehingga keuntungannya saat itu tinggal 500 ribu. Pada bulan berikutnya, restorannya menjadi tidak laku. Belum sempat membayar hutang, pendapatannya kini minus lagi. Ia beserta istrinya juga diusir dari kontrakan karena sudah nunggak 3 bulan. Ia memutuskan untuk membawa istrinya tinggal sementara di rumah mertuanya. Namun ia tidak tinggal beserta istrinya. Ia hanya berjanji kalau ia hanya sebentar saja menitipkan istri dan anaknya di mertuanya. Setelah dari rumah mertuanya, ia berpikir untuk tinggal di mushola. Disitu ia bertemu teman lamanya. Lalu ia berkeluh kesah dengan teman lamanya itu. Ia menceritakan semua pengalaman pahit yang ia alami. Temannya yang kebetulan juga bekerja di restoran mengkoreksi apa saja kesalahan yang ia lakukan. Ia sadar bahwa selama ini ia tidak memanajemen restorannya dengan baik. Semua keperluan dapur dan pengeluaran ia percayakan kepada koki, sehingga ia tidak tahu pengeluaran apa saja yang diatur. Ia kembali mengingat saat ia masih di kantor. Ia tidak perlu pusing seperti ini, tinggal menerima gaji di awal bulan saja, beres. Ia terlalu merasa angkuh untuk mengundurkan diri dari perusahaannya tanpa mempertimbangkan restorannya mampu bertahan hingga jangka panjang atau tidak. Ia kembali mengingat tekadnya untuk memberangkatkan orang tuanya pergi haji. Tetapi ia malah banyak bersenang senang, menikah dan mempunyai anak ketimbang mewujudkan mimpinya itu. Ia merasa sangat menyesal, namun semua telah terjadi.

cerita dewasa bu haji