KomentarArtikel : Tuhan sudah merencanakan hidup ciptaan-Nya ketika dilahirkan ke dunia, dan memberikan hak kepada manusia untuk menentukan jalan hidupnya. namun kebany Komentar Artikel : Tuhan Merencanakan, Manusia yang Menentukan! 169. Hati manusia memikir-mikirkan jalannya, tetapi Tuhanlah yang menentukan arah langkahnya. 16:10. Keputusan dari Allah ada di bibir raja, kalau ia mengadili mulutnya tidak berbuat salah. 16:11. Timbangan dan neraca yang betul adalah kepunyaan TUHAN, segala batu timbangan di dalam pundi-pundi adalah buatan-Nya. 16:12. ManusiaMerencanakan, Tuhan Menentukan & Menyediakan (Pdt Harun / Singapore) NOW PLAYING. Menjadi Yang Terbesar (Bpk. Yohanes marbun) Ibadah Raya, 29 Mei 2022 (Pdt. Andereas Yonathan) Angin Yang Dibiarkan Menerpa (Ps. Isaac Gunawan) Angin Yang Dibiarkan Menerpa (Bpk. Hidajat. S) Angin Yang Dibiarkan Menerpa (Ibu Syane Sari) Iniyang disebut : Manusia yang merencanakan, Tuhan yang menentukan , Yah kita syukuri saja. Meskipun hati terasa campur aduk. Mohon maaf buat yang Bahkanketika manusia memberontak kepada Tuhan dengan membangun menara Babel, Tuhan tidak mencabut kemampuan mendirikan bangunan pada manusia. Tuhan memakai kemampuan yang diberikan-Nya ini untuk pekerjaan-Nya. Tuhan merencanakan adanya Bait Allah yang menjadi pusat orang Israel beribadah sekaligus rumah bagi Allah. Manusiaboleh berencana, Tapi Tuhan jua yang menentukan. Bener2 kurasakan sekarang. Hari ini seharusnya aku sekeluarga akan menikmati liburan di Anyer dan Jakarta, sekalian mengunjungi adikku Rina yang kerja di Ernest&Young Jakarta.. 7 Tiket pesawat pp (untukku, Papanya Alex, Alex, Kakeknya Alex, Adikku Ido dan pacarnya, dan susternya Alex..) mhnF1. Masih ingat kan cerita pematung di buku PROVOKASI Menyiasati Pikiran Meraih Keberuntungan ? Yang juga pernah menjadi kapsul Smart FM ?. Seorang pematung diminta oleh raja membuat patung raja, permaisuri, anak-anak, tokoh-tokoh dalam kerajaan, termasuk akhirnya patung si pematung sendiri. Sementara patung-patung lain ia buat dengan sangat sempurna, si pematung membuat patung dirinya sendiri dengan kualitas lebih rendah, karena menyangka patungnya akan ditaruh di luar. Ia pikir kalau bikin patung KW1 percuma, karena toh di luar istana akan kehujanan, kepanasan, berdebu, berlumut, dan akhirnya lekas rusak. Yang terjadi yang tadinya Raja ingin meletakkan patung si pematung itu di dalam istana, malah benar-benar meletakkan patung itu di luar istana, karena jika di taruh di dalam istana kualitasnya kurang bagus dan tidak sepadan berjejer dengan patung kualitas wahid lainnya. Nasib patung itu di taruh di luar telah ditentukan sendiri oleh si pematung sejak awal dalam pikirannya melalui kata-kata self talk. Nasib ditentukan oleh kata-kata kita. Kalau diurut-urut, kata-kata dalam menafsirkan dan memberi arti terhadap apa yang dilihat, didengar, dicium, dikecap, diraba, yang disebut thought atau pikiran itu terhubung dengan system pusat syaraf menghasilkan state atau perasaan tertentu. Dengan pikiran dan perasaan lalu seseorang memutuskan. Keputusan menghasilkan tindakan, dan tindakan menghasilkan outcome, nasib, keadaan, kehidupan dirinya. Al Baqarah ayat terakhir menyatakan, seseorang mendapatkan apa yang diusahakannya. Dengan begitu, nasib dan kehidupan kita saat ini ditentukan oleh tindakan kita. Tindakan kita berasal dari keputusan kita. Keputusan kita berasal dari pikiran dan perasaan kita. Pikiran dan perasaan kita berasal dari kata-kata yang memiliki arti tertentu. Jadi kalau di bypass, nasib kita saat ini ditentukan oleh kata-kata kita di masa lalu. Itu berarti nasib kita di masa yang akan datang, ditentukan oleh kata-kata kita hari ini, saat ini. Tidak ada hubungannya dengan masa lalu, kecuali kalau kita memang mengizinkan untuk membiarkan, bahkan seringkali malah menggunakan kata-kata kita di masa lalu untuk membentuk masa depan kita. Kalau nasib itu ditentukan oleh kata-kata kita sendiri, lantas dimana peran Tuhan dalam pembentukan nasib kita ?. Sebentar. Banyak orang yang bingung dan tidak dapat membedakan antara nasib dan takdir. Banyak orang sepakat, takdir adalah hal-hal yang tidak dapat diubah oleh manusia, dan nasib adalah hal-hal yang dapat diubah. Saya dan Mas Prie GS itu orang Jawa, Pak Fachry CEO Smart FM keturunan Arab, Pak Tommy Siawira dan Pak FX Haditjokrosusilo keturunan Cina, itu adalah takdir. Tidak dapat diubah lagi. Kalau makan pasti kenyang itu takdir. Tapi mau makan sate atau tempe, itu nasib, karena manusia dapat memilih dan memutuskan mau makan apa. Kalau anda lahir dalam keadaan miskin itu takdir, karena anda lahir dari orang tua yang saat itu dalam keadaan miskin. Anda tidak dapat memilih lahir dari taipan kaya di negeri ini. Tapi kalau anda mati dalam keadaan miskin, itu adalah nasib, karena anda telah membiarkan hidup anda miskin terus sampai mati, padahal anda sudah diberikan sumber daya internal dan eksternal sedemikian rupa oleh Tuhan yang dapat membuat anda kaya. Bahkan yang lebih kontroversial, umur-pun dapat diubah. Bahwa manusia itu pasti mati itu takdir, tapi mati di usia berapa itu konon adalah sejenis takdir yang berperilaku seperti nasib . Jika di sebuah daerah yang tingkat mortalitanya tinggi, lalu dilakukan program sanitasi, penyehatan ibu dan anak, kampanye safety driving dan safety riding, pemberantasan jentik nyamuk, dan berbagai program perbaikan kesehatan dan keselamatan lainnya, mengapa kok setelah itu tingkat mortalitanya menurun ?. Bukankah hal itu menunjukkan adanya intervensi manusia dalam peristiwa yang disebut kematian ?. Secara wacana agama, guru saya yang ahli tasawuf dari UIN Syarif Hidayatullah mengatakan, kontrak usia itu dapat diperpanjang dengan tiga cara hidup sehat, banyak amal baik, dan silaturahmi. Misalnya soal silaturahmi. Seandainya anda tidak punya uang sama sekali untuk makan, lalu anda ketemu tetangga anda, apabila silaturahmi anda bagus, ia pasti memberi anda makan, sehingga hidup anda dapat diperpanjang. Bayangkan apa yang terjadi jika silaturahmi anda sangat buruk dengan tetangga-tetangga anda. Bisa-bisa mereka baru tahu anda wafat setelah mencium bau busuk dari rumah anda. Bagaimana dengan memperpendek umur ?. Gampang, tiduran saja di rel kereta api yang masih aktif. Besok saya akan cari beritanya di koran. Kembali ke soal pembentukan nasib. Jika nasib itu berasal dari kata-kata dan tindakan manusia sendiri, apakah itu berarti peran Tuhan tidak ada ?. Bukankah atom bergerak dan dedaunan jatuh itu tidak akan terjadi tanpa seizin Tuhan ?. Simak kalimat yang sangat klasik ini. Kata Allah “Aku tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaannya sendiri”. See ? Bahkan dalam pembentukan keadaan alias nasib saja Tuhan telah mendelegasikan kepada manusia. Tuhan akan mengubah keadaan atau nasib, tetapi ada sebabnya, yaitu tindakan si manusia sendiri. Selalu ada sebab, dari akibat Tuhan mengubah keadaan kita. Sebab itu kita sendiri yang memutuskan dan melakukannya. Dengan demikian, dalam konteks tertentu jangan-jangan bunyi kata-kata mutiara bukan “manusia berusaha, Tuhan menentukan”, tetapi “Tuhan merencanakan, manusia menentukan”. Wah, apa ini tidak terpeleset menjadikan manusia lebih tinggi dari Tuhan ?. Tuhan telah membuat sistem. “Aku tinggikan langit, dan Aku letakkan mizan”, begitu bunyi surat Ar-Rahman ayat 7. Tuhan mengizinkan segala hasil itu muncul dari sistem itu. Inputnya adalah niat dan tindakan manusia. Tuhan sudah menetapkan bahwa manusia diminta bersedekah. Jika ingin hartanya bersih dan aman, sedekahkan persen. Jika hartanya ingin bertumbuh, silakan sedekah lebih besar, misalnya 10%. Jika hartanya ingin bertumbuh lebih cepat, silakan sedekah lebih besar lagi, misalnya 20%. Nah, Tuhan sudah merencanakan tingkat pengembalian tertentu untuk anda jika mengambil skema sedekah tertentu. Sekarang anda sendirilah yang menentukan, mau ambil skema persen, 10 persen, 20 persen, atau bahkan 0 persen. Itu sepenuhnya pilihan dan keputusan anda. Sehingga kalau harta anda itu tiba-tiba lenyap, ya tanggungjawab, jangan salahkan Tuhan dan melakukan politik cuci tangan dengan mengatakan, “Tuhan sedang memberi ujian dan cobaan kepada saya”, seolah-olah hilangnya harta anda itu adalah karya Tuhan, bukan karya dirinya sendiri.*** “Banyaklah rancangan di hati manusia, tetapi keputusan Tuhanlah yang terlaksana” Amsal 19 21. – Membaca judul di atas tentunya Anda – tidak semua – akan bertanya dan berkata, “Kalau begitu untuk apa kita bikin rencana?” karena toh, pada akhirnya Tuhan juga yang menentukan. Masing-masing kita terutama memasuki Tahun Baru 2017 memiliki berbagai rencana, baik yang ditulis maupun yang ditaruh dalam pikiran kita. Rencana yang berkaitan dengan diri sendiri, keluarga kita, bisnis dan pekerjaan kita dan pelayanan kita dan yang bergerak di organisasi kemasyarakatan dan sosial juga perlu membuat rencana. Dalam bahasa Alkitab untuk kata rencana biasa memakai istilah rancangan. Kita coba untuk membedakannya. Rancangan adalah garis besar dan jauh ke depan, tidak terbatas dengan waktu, sedangkan rencana adalah rincian yang lebih konkrit dengan batas waktu yang lebih jelas. Namun dapat juga kita pakai secara bergantian yang mengandung arti yang sama. Setiap rencana kita pasti mengandung harapan, harapan untuk lebih baik, lebih besar, lebih maju, lebih bertumbuh, lebih berkembang harapan yang muluk-muluk. Bukankah peri bahasa mengatakan, “Gantungkanlah cita-citamu setinggi langit.” Anda bebas dan tidak ada seorangpun dapat membantah atau mematahkan cita-cita Anda, yakni rancangan hidup Anda yang selanjutnya Anda jadikan rencana, dari waktu ke waktu. Selain kita sendiri yang membuat rencana kehidupan kita, mungkin saja tanpa kita ketahui ada orang lain yang membuat rancangan bagi kita, biasanya orang yang posisinya lebih tinggi dari kita. Dan yang pasti Firman Tuhan memberikan kita kepastian bahwa Tuhan memiliki rancangan bagi setiap kita,“Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan” Yeremia 2911. Namun pada bagian lain Tuhan juga mengingatkan bahwa, “Sebab rancanganKu bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalanKu, demikianlah firman TUHAN. Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu” Yesaya 558-9. Dari dua pernyataan Tuhan melalui nabi Yeremia dan Yesaya kita dapat mengerti bahwa sesungguhnya Tuhan memiliki rancangan atau rencana yang sangat baik bagi setiap kita; rancangan damai sejahtera, namun bukan seperti yang direncanakan manusia, jauh melampaui apa yang dapat manusia bayangkan dan pikirkan. Alkitab mencatat banyak sekali contoh bagaimana Tuhan menjadikan seseorang menerima atau memperoleh posisi yang sangat tinggi, tanpa orang itu sendiri memikirkannya dan membayangkannya, seperti halnya Yusuf yang menjadi Perdana Menteri di Mesir. Kemudian Daud yang menjadi raja besar bangsa Israel dan Ester gadis sederhana bangsa Yahudi yang menjadi permaisuri Raja Ahasyweros dari Persia sekarang Iran, yang kerajaannya luas, meliputi 127 provinsi, terbentang dari India sampai di Etiopia, juga Mordekhai sepupunya yang menjadi orang kedua di Kerajaan Persia. Sebaliknya ada orang-orang yang merancang kejahatan gagal total, contohnya Haman, orang Agag yang mendapat hukuman yang sebetulnya dirancang oleh dirinya untuk Haman. Alkitab juga mencatat peristiwa akhir hidup yang mengerikan bagi perancang kejahatan seperti Raja Ahab dan Ratu Izebel. Kembali kepada pertanyaan bagi kita semua, perlukah kita membuat rancangan atau rencana bagi diri kita sendiri dengan keluarga kita? Dan bagaimanaa kita dapat mengetahui rancangan Tuhan bagi kita? Atau paling tidak menyelaraskan rencana kita dengan rencana Tuhan agar jangan bertentangan dan menjadi sebuah kesia-siaan setelah kita berjuang melakukannya. Mari kita belajar dari Alkitab. Pertama, kita mengimani bahwa Tuhan memiliki rancangan atau rencana yang baik bagi kehidupan kita dan keluarga kita, bagaimana wujudnya, kita serahkan kepada Tuhan. Kedua, mintalah hikmat dari Tuhan, “Tetapi apabila di antara kamu ada yang kekurangan hikmat, hendaklah ia memintakannya kepada Allah, yang memberikan kepada semua orang dengan murah hati dan dengan tidak membangkit-bangkit, maka hal itu akan diberikan kepadanya” Yakobus 15. Ketiga, dasarkan rancangan Anda guna hal-hal yang baik, bukan atas dasar keserakahan dan kejahatan, “Rancangan di dalam hati manusia itu seperti air yang dalam, tetapi orang yang pandai tahu menimbanya” Amsal 205, dan “Rancangan orang rajin semata-mata mendatangkan kelimpahan, tetapi setiap orang yang tergesa-gesa hanya akan mengalami kekurangan” Amsal 215. Keempat, kerjakan rencana Anda dengan sungguh-sungguh sebagaimana kita melakukannya dalam dan untuk Tuhan Yesus, “Dan segala sesuatu yang kamu lakukan dengan perkataan atau perbuatan, lakukanlah semuanya itu dalam nama Tuhan Yesus, sambil mengucap syukur oleh Dia kepada Allah, Bapa kita” Kolose 317. Kelima, carilah terus menerus Tuhan dan kehendaknya, sementara Anda mengerjakan rencana Anda, “Dan apabila kamu berseru dan datang untuk berdoa kepada-Ku, maka Aku akan mendengarkan kamu; apabila kamu mencari Aku, kamu akan menemukan Aku; apabila kamu menanyakan Aku dengan segenap hati, Aku akan memberi kamu menemukan Aku, demikianlah firman TUHAN, dan Aku akan memulihkan keadaanmu dan akan mengumpulkan kamu dari antara segala bangsa dan dari segala tempat ke mana kamu telah Kuceraiberaikan, demikianlah firman TUHAN, dan Aku akan mengembalikan kamu ke tempat yang dari mana Aku telah membuang kamu” Yeremia 2912-14. Keenam, sering-sering konsultasi dengan Firman Tuhan, seperti perintah Tuhan kepada Yosua, “Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung” Yosua 18. Ketujuh, percayalah bahwa Tuhan menyertai dan memberkati Anda sebagaimana IA menyertai Yusuf, selama Anda bersama dengan Tuhan, “Tetapi TUHAN menyertai Yusuf, sehingga ia menjadi seorang yang selalu berhasil dalam pekerjaannya, maka tinggallah ia di rumah tuannya, orang Mesir dilihat oleh tuannya, bahwa Yusuf disertai TUHAN dan bahwa TUHAN membuat berhasil segala sesuatu yang dikerjakannya,…Dan kepala penjara tidak mencampuri segala yang dipercayakannya kepada Yusuf, karena TUHAN menyertai dia dan apa yang dikerjakannya dibuat TUHAN berhasil Kejadian 39 2-3, 23. Demikian pula Daud “Daud berhasil di segala perjalanannya, sebab TUHAN menyertai dia” 1 Samuel 18 14. Setelah Anda mengikuti tahapan di atas dan melihat bahwa hasil yang dicapai tidak sama atau sesuai dengan yang Anda rencanakan dengan berbagai faktor baik internal maupun eksternal, Anda tidak perlu berkecil hati, apalagi marah kepada Tuhan, karena sesungguhnya Tuhan memiliki rancangan yang lebih baik, agar Anda menjadi berkat bagi banyak orang tidak hanya untuk diri sendiri dan keluarga Anda. Hal inilah yang disadari oleh Yusuf “Tetapi Yusuf berkata kepada mereka “Janganlah takut, sebab aku inikah pengganti Allah?Memang kamu telah mereka-rekakan yang jahat terhadap aku, tetapi Allah telah mereka-rekakannya untuk kebaikan, dengan maksud melakukan seperti yang terjadi sekarang ini, yakni memelihara hidup suatu bangsa yang janganlah takut, aku akan menanggung makanmu dan makan anak-anakmu juga.” Demikianlah ia menghiburkan mereka dan menenangkan hati mereka dengan Yusuf, ia tetap tinggal di Mesir beserta kaum keluarganya; dan Yusuf hidup seratus sepuluh tahun. Kejadian 50 19 – 22. “Plan your work; work your plan. Success be with you in the Lord.” * Penulis adalah Penasihat Majalah NARWASTU. manusia cuma bisa merencanakan, selebihnya tuhan yang menentukan **Hadits Manusia Berencana Allah yang Menentukan Menjelaskan Konsep Takdir dalam Islam**PengenalanIslam adalah agama yang diyakini oleh lebih dari 1,8 miliar orang di seluruh dunia. Salah satu konsep yang sangat penting dalam Islam adalah takdir atau qadar. Menurut ajaran Islam, takdir dianggap sebagai kehendak Allah yang menentukan segala hal di dunia ini. Namun, dalam praktiknya, manusia bebas untuk berencana dan bertindak sesuai dengan kehendaknya sendiri. Ini adalah konsep yang sering disebut sebagai hadits manusia berencana Allah yang tulisan ini, kita akan membahas konsep takdir dalam Islam dan menjelaskan bagaimana hadits manusia berencana Allah yang menentukan dimaknai dalam ajaran Takdir dalam IslamTakdir atau qadar adalah konsep yang sangat penting dalam Islam. Konsep ini mengacu pada kehendak Allah yang menentukan segala hal di dunia ajaran Islam, segala sesuatu yang terjadi di dunia ini adalah hasil dari kehendak Allah. Allah sudah menentukan segala sesuatu sejak awal dan tidak ada yang bisa mengubahnya. Sebagai contoh, dalam Al-Quran surah Al-Hadid ayat 22-23 disebutkan“Tidaklah ada sesuatupun yang terjadi di bumi atau pun di dalam dirimu melainkan telah tertulis dalam kitab Lauh Mahfuzh sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah. Agar kamu jangan bersedih hati terhadap apa yang luput dari kamu, dan agar kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri.”Dalam ayat ini, Allah menjelaskan bahwa segala sesuatu yang terjadi di bumi dan di dalam diri manusia sudah tertulis dalam kitab suci sebelum diciptakan. Ini menunjukkan bahwa Allah telah menentukan segalanya sejak ini tidak berarti bahwa manusia tidak mempunyai peran dalam menentukan nasibnya sendiri. Menurut ajaran Islam, manusia mempunyai kebebasan untuk berencana dan bertindak sesuai dengan kehendaknya sendiri. Sebagai contoh, dalam Al-Quran surah Al-Baqarah ayat 148 disebutkan“Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya sendiri-sendiri yang ia menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah kamu dalam berbuat kebajikan. Di mana saja kamu berada, pasti Allah akan mengumpulkan kamu semuanya. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.”Dalam ayat ini, Allah memberikan kebebasan pada manusia untuk berlomba-lomba dalam berbuat kebajikan. Ini menunjukkan bahwa manusia bebas untuk bertindak sesuai dengan kehendaknya satu hadits yang sering dikutip dalam memberikan pemahaman tentang konsep takdir dalam Islam adalah hadits manusia berencana Allah yang menentukan. Hadits ini menyatakan bahwa manusia bebas untuk berencana dan bertindak sesuai dengan kehendaknya sendiri, namun akhirnya segala sesuatu ditentukan oleh Allah. Hadits ini sering dianggap sebagai jawaban atas pertanyaan mengenai apakah manusia mempunyai kebebasan dalam menentukan nasibnya sendiri atau tidak.“Manusia merencanakan, tetapi Allah yang menentukan. Setiap hamba yang mendapat kebaikan itu adalah dari Allah, dan setiap kejahatan itu dari dirinya sendiri.”Hadits ini sering dikutip oleh para ulama untuk menjelaskan bahwa manusia mempunyai kebebasan untuk berencana dan bertindak sesuai dengan kehendaknya sendiri. Namun, pada akhirnya, keputusan akhir ditentukan oleh Allah. Ini menunjukkan bahwa konsep takdir dalam Islam tidak menghilangkan kebebasan manusia untuk bertindak, namun menunjukkan bahwa manusia tidak bisa mengubah keputusan terhadap Konsep Takdir dalam IslamMeskipun konsep takdir sangat penting dalam Islam, ada beberapa kritik yang dialamatkan pada konsep ini. Salah satu kritik yang sering diajukan adalah bahwa konsep takdir dapat menghilangkan tanggung jawab manusia dalam bertindak. Kritik ini berpendapat bahwa jika segala sesuatu sudah ditentukan oleh Allah, maka manusia tidak mempunyai tanggung jawab dalam kritik ini terdengar masuk akal, namun ajaran Islam tidak mengajarkan bahwa manusia tidak mempunyai tanggung jawab dalam bertindak. Sebaliknya, ajaran Islam menekankan pentingnya tanggung jawab manusia dalam bertindak. Sebagai contoh, dalam Al-Quran surah Al-Baqarah ayat 286 disebutkan“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala dari kebajikan yang diusahakannya dan ia mendapat siksa dari kejahatan yang dikerjakannya. Mereka berdoa “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah berbuat dosa. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang yang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tidak sanggup kami memikulnya. Beri kami ampunan, ampunilah kami, dan rahmatilah kami. Engkaulah penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir.”Dalam ayat ini, Allah menegaskan bahwa manusia mempunyai tanggung jawab dalam bertindak. Setiap orang akan mendapat pahala atau siksa sesuai dengan apa yang dikerjakannya. Ini menunjukkan bahwa ajaran Islam tidak menghilangkan tanggung jawab manusia dalam tulisan ini, kita telah membahas konsep takdir dalam Islam dan menjelaskan bagaimana hadits manusia berencana Allah yang menentukan dimaknai dalam ajaran Islam. Meskipun konsep takdir dalam Islam sering dikritik, ajaran Islam menekankan pentingnya tanggung jawab manusia dalam bertindak. Sebagai manusia, kita harus berupaya untuk berencana dan bertindak yang terbaik, namun pada akhirnya, keputusan akhir ditentukan oleh video of hadits manusia berencana allah yang menentukan MALINAU — Bupati Malinau Dr. Yansen TP, mengungkapkan rasa syukurnya bisa bertemu dengan masyarakat Kecamatan Pujungan dan Kecamatan Bahau Hulu dalam acara perayaan Natal bersama di Gedung Gereja Kemah Injil Indonesia GKII Jemaat Long Pujungan. Rasa syukur itu ia ungkapkan karena dirinya dan rombongan bisa tiba dengan selamat sesuai rencana pada rangkaian perjalanan ibadah Natal Bupati Malinau Tahun 2019 ke beberapa kecamatan yang menjadi tempat tujuan acara. “Kita bersyukur hari ini luar biasa kehadiran kita dalam acara Natal di Kecamatan Pujungan yang merupakan rangkaian perjalanan ibdah Natal Bupati Malinau Tahun 2019. Dimana tahun-tahun sebelumnya kita melaksanakan di setiap kecamatan. Tapi, mengingat waktu yang kami miliki sangat terbatas, sehingga kami berinisiatif untuk menggabung ibadah Natal beberapa kecamatan terdekat,” ungkap Bupati, Senin 9/12 malam. Diceritakan Bupati, perjalanan ibadah Natal tahun ini diawali pada hari Jumat 6/12 lalu di Desa Long Sule, Kecamatan Kayan Hilir. Sebenarnya, jelas dia, harusnya dimulai hari Kamis 5/12. Namun karena situasi penerbangan, dirinya dan rombongan baru bisa terbang tanggal 6/12. Hari Sabtu 7/12, Bupati dan rombongan melanjutkan perjalanan menuju ke Kecamatan Sungai Boh menggunakan pesawat dan hari Minggu 8/12 dengan terpaksa karena situasi, kembali melanjutkan menuju ke Long Ampung lanjut dan lanjut ke Long Nawang. “Satu kebahagiaan yang luar biasa, karena kami mendapatkan pengalaman yang indah dalam perjalanan ini,” kata Yansen TP. Manusia, kata Bupati, hanya bisa merencanakan, tapi Tuhan yang menentukan. Seperti halnya dalam perjalanan ibadah Natal tahun ini, pengalaman-pengalaman indah banyak ia dan rombongan rasakan. “Tuhan menentukan, Dia juga memberikan jalan keluar yang baik untuk kita semua. Harusnya saya melantik Camat Kayan Hulu tanggal 7/12, tapi karena kami baru bisa tiba di Kecamatan Sungai Boh tanggal 7/12, sehingga diundurkan jadi hari Minggu 8/12,” bebernya. Kalau sesuai jadwal, Bupati dan rombongan bisa menggunakan jalan darat. Namun karena situasi teknsi penerbangan yang tidak memungkinkan dan terpaksa mudur sehari, maka perjalanan dari Sungai Boh ke Kayan Hulu pun terpaksa menggunakan pesawat. Setelah mengangkut pada rombongan pertama yang terdapat Bupati di dalamnya, pesawat kembali mengalami kendala teknis, sehingga tak bisa mengangkut kembali untuk rombongan berikutnya. “Ya kalau kami mengikuti darat, ya pasti tidak akan terlaksana pelantikan Camat Kayan Hulu. Sehingga saya mencoba untuk minta penerbangan, dan syukur dibantu dua ret. Dan begitu kami terbang hari Minggu setelah ibadah rumah camat, tiba di Long Ampung, pesawat tidak bisa terbang lagi, sehingga tersisalah rombongan yang kedua. Syukur saya terbangnya yang pertama, kalau tidak, ya mungkin pelantikan camat batal. Bisa saja jalan darat, tapi dilaksanakan tengah malam,” kisah Bupati. Tapi, ia menganggap hal itu luar biasa dan pengalaman tersebut indah pada waktunya. Di benak rombongan, sudah berpikir ingin melayani Tuhan dengan paduan suara pada perayaan ibadah natal di Gereja Kemah Injil Indonesia GKII Ora Et Labora Long Nawang. Tapi ternyata takdir berkata lain. Rombongan kedua sudah tidak mungkin lagi terbang menggunakan pesawat. Bupati mengaku dapat informasi itu sekira pukul Wita dan sudah dipastikan pesawat tidak bisa mengangkut lagi. Maka dengan terpaksa dirinya mengambil keputusan rombongan kedua berangkat lewat jalur darat menggunakan mobil. Pihaknya pun berniat akan menunggu rombongan kedua tersebut tiba, baru akan memulai ibadah. Setelah dihitung lagi lama perjalanan darat, maka diperkirakan rombongan akan tiba pada pukul Wita. Dan, Bupati pun berpikir bahwa tidak mungkin ibadah dilaksanakan pukul dua belas malam. Namun, dalam diskusi kecil bersama rombongan dan para pendeta, punya keyakinan kalau manusia yang punya hati sungguh-sungguh berharap kepada Tuhan, maka rencananya pasti akan jalan. “Karena kita ingin melayani dengan paduan suara, ya akhirnya yang tadi diprediksi datang pukul 12 malam, mereka tiba pukul 10 malam di Long Nawang. Saya hitung-hitung waktu bagaimana caranya acara ini supaya panjang. Akhirnya saya sambutan satu jam setengah,” ucap Bupati sambil disambut tawa dan tepuk tangan memberi apresiasi oleh jemaat perayaan ibadah Natal di Pujungan. Dengan memperpanjang durasi sambutan, lanjutnya, maka tidak ada alasan panitia maupun masyarakat mempercepat ibadah. “Mau tidak mau orang pasti dengar sambutan, pukul 10 malam mereka tiba, akhirnya sempat kami memuji serta melayani Tuhan melalui persembahan lagu kami dan syukur tidak ada yang kurang,” tutur suami Ping Yansen ini. “Inilah saya kira pengalaman-pengalaman indah kami melaksanakan perjalanan ibadah dalam seminggu ini,” sambungnya. ags/zia MALINAU — Bupati Malinau Dr. Yansen TP, mengungkapkan rasa syukurnya bisa bertemu dengan masyarakat Kecamatan Pujungan dan Kecamatan Bahau Hulu dalam acara perayaan Natal bersama di Gedung Gereja Kemah Injil Indonesia GKII Jemaat Long Pujungan. Rasa syukur itu ia ungkapkan karena dirinya dan rombongan bisa tiba dengan selamat sesuai rencana pada rangkaian perjalanan ibadah Natal Bupati Malinau Tahun 2019 ke beberapa kecamatan yang menjadi tempat tujuan acara. “Kita bersyukur hari ini luar biasa kehadiran kita dalam acara Natal di Kecamatan Pujungan yang merupakan rangkaian perjalanan ibdah Natal Bupati Malinau Tahun 2019. Dimana tahun-tahun sebelumnya kita melaksanakan di setiap kecamatan. Tapi, mengingat waktu yang kami miliki sangat terbatas, sehingga kami berinisiatif untuk menggabung ibadah Natal beberapa kecamatan terdekat,” ungkap Bupati, Senin 9/12 malam. Diceritakan Bupati, perjalanan ibadah Natal tahun ini diawali pada hari Jumat 6/12 lalu di Desa Long Sule, Kecamatan Kayan Hilir. Sebenarnya, jelas dia, harusnya dimulai hari Kamis 5/12. Namun karena situasi penerbangan, dirinya dan rombongan baru bisa terbang tanggal 6/12. Hari Sabtu 7/12, Bupati dan rombongan melanjutkan perjalanan menuju ke Kecamatan Sungai Boh menggunakan pesawat dan hari Minggu 8/12 dengan terpaksa karena situasi, kembali melanjutkan menuju ke Long Ampung lanjut dan lanjut ke Long Nawang. “Satu kebahagiaan yang luar biasa, karena kami mendapatkan pengalaman yang indah dalam perjalanan ini,” kata Yansen TP. Manusia, kata Bupati, hanya bisa merencanakan, tapi Tuhan yang menentukan. Seperti halnya dalam perjalanan ibadah Natal tahun ini, pengalaman-pengalaman indah banyak ia dan rombongan rasakan. “Tuhan menentukan, Dia juga memberikan jalan keluar yang baik untuk kita semua. Harusnya saya melantik Camat Kayan Hulu tanggal 7/12, tapi karena kami baru bisa tiba di Kecamatan Sungai Boh tanggal 7/12, sehingga diundurkan jadi hari Minggu 8/12,” bebernya. Kalau sesuai jadwal, Bupati dan rombongan bisa menggunakan jalan darat. Namun karena situasi teknsi penerbangan yang tidak memungkinkan dan terpaksa mudur sehari, maka perjalanan dari Sungai Boh ke Kayan Hulu pun terpaksa menggunakan pesawat. Setelah mengangkut pada rombongan pertama yang terdapat Bupati di dalamnya, pesawat kembali mengalami kendala teknis, sehingga tak bisa mengangkut kembali untuk rombongan berikutnya. “Ya kalau kami mengikuti darat, ya pasti tidak akan terlaksana pelantikan Camat Kayan Hulu. Sehingga saya mencoba untuk minta penerbangan, dan syukur dibantu dua ret. Dan begitu kami terbang hari Minggu setelah ibadah rumah camat, tiba di Long Ampung, pesawat tidak bisa terbang lagi, sehingga tersisalah rombongan yang kedua. Syukur saya terbangnya yang pertama, kalau tidak, ya mungkin pelantikan camat batal. Bisa saja jalan darat, tapi dilaksanakan tengah malam,” kisah Bupati. Tapi, ia menganggap hal itu luar biasa dan pengalaman tersebut indah pada waktunya. Di benak rombongan, sudah berpikir ingin melayani Tuhan dengan paduan suara pada perayaan ibadah natal di Gereja Kemah Injil Indonesia GKII Ora Et Labora Long Nawang. Tapi ternyata takdir berkata lain. Rombongan kedua sudah tidak mungkin lagi terbang menggunakan pesawat. Bupati mengaku dapat informasi itu sekira pukul Wita dan sudah dipastikan pesawat tidak bisa mengangkut lagi. Maka dengan terpaksa dirinya mengambil keputusan rombongan kedua berangkat lewat jalur darat menggunakan mobil. Pihaknya pun berniat akan menunggu rombongan kedua tersebut tiba, baru akan memulai ibadah. Setelah dihitung lagi lama perjalanan darat, maka diperkirakan rombongan akan tiba pada pukul Wita. Dan, Bupati pun berpikir bahwa tidak mungkin ibadah dilaksanakan pukul dua belas malam. Namun, dalam diskusi kecil bersama rombongan dan para pendeta, punya keyakinan kalau manusia yang punya hati sungguh-sungguh berharap kepada Tuhan, maka rencananya pasti akan jalan. “Karena kita ingin melayani dengan paduan suara, ya akhirnya yang tadi diprediksi datang pukul 12 malam, mereka tiba pukul 10 malam di Long Nawang. Saya hitung-hitung waktu bagaimana caranya acara ini supaya panjang. Akhirnya saya sambutan satu jam setengah,” ucap Bupati sambil disambut tawa dan tepuk tangan memberi apresiasi oleh jemaat perayaan ibadah Natal di Pujungan. Dengan memperpanjang durasi sambutan, lanjutnya, maka tidak ada alasan panitia maupun masyarakat mempercepat ibadah. “Mau tidak mau orang pasti dengar sambutan, pukul 10 malam mereka tiba, akhirnya sempat kami memuji serta melayani Tuhan melalui persembahan lagu kami dan syukur tidak ada yang kurang,” tutur suami Ping Yansen ini. “Inilah saya kira pengalaman-pengalaman indah kami melaksanakan perjalanan ibadah dalam seminggu ini,” sambungnya. ags/zia

manusia merencanakan tuhan yang menentukan